
LANDAK, MENITNEWS.id – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ketapang, Dewi Lusia Nurjana Alexander Wilyo, S.T., M.T. bersama Staf Ahli TP PKK Kabupaten Ketapang Eny Kusnawati Jamhuri Amir menghadiri acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-53 Tahun 2025 yang diselenggarakan di Kabupaten Landak. Bertempat di Aula Kantor Bupati Landak, Rabu (23/07/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Bergerak Bersama PKK, mewujudkan asta cita menuju Indonesia Emas 2045”. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Erlina Ria Norsan dan dihadiri oleh Ketua TP PKK kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, para pengurus PKK, serta tamu undangan lainnya.
Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Erlina Ria Norsan, mengatakan bahwa Rakerda ini menindaklanjuti hasil Rakernas TP PKK di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk menyampaikan hasil Rakernas kepada pengurus TP PKK seluruh kabupaten/kota di Kalbar.
“Hari ini Ketua PKK 14 kabupaten/kota beserta anggota dan pengurus ada di sini,” tuturnya.
Beberapa program strategis PKK yang perlu diselaraskan kepada TP PKK Kabupaten/kota yang disampaikan dalam pertemuan ini, terutama untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, diantaranya penguatan ideologi Pancasila.
“Jangan sampai ideologi Pancasila itu tidak dikuatkan, sebab dengan kondisi saat ini ada digitalisasi yang makin canggih maka kita harus memperkokoh ideologi Pancasila,” jelasnya.
Selain itu, beberapa program lain terkait ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan anak, pendidikan dan kesehatan, persamaan gender dan lain-lain.
Melalui Rakerda ini juga diharapkan bisa dihasilkan solusi untuk meningkatkan pembangunan yang didukung PKK selaku mitra pemerintah daerah.
“Maka saya juga mengharapkan mudah-mudahan dengan adanya program dari pemerintah daerah, PKK bisa turun langsung ke bawah. Mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa/kelurahan, program itu bisa ditindaklanjuti oleh PKK,” imbuhnya.
Erlina juga menyoroti kasus dugaan perdagangan anak yang mencuat di Kalbar. Dia berharap PKK bisa mengambil peran untuk memberi edukasi sejak dini kepada masyarakat.
“Kita juga sudah tau bagaimana viralnya di Kalimantan Barat bayi-bayi diambil. Bagaimana kita melakukan edukasi kepada masyarakat, supaya masyarakat dengan kondisi saat ini jika ada orang tua yang lagi hamil betul-betul kita dampingi, kita perhatikan, fokus agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dia juga berharap, peran edukasi imunisasi bagi anak juga terus digalakkan, mengingat masih ada orang tua yang menganggap remeh imunisasi. Mengingat imunisasi penting bagi kekebalan tubuh anak, sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang berpotensi menyebabkan stunting pada anak. (*)